JAGALAH DIRIMU DAN KELUARGAMU DARI API NERAKA
Al-qur’an sebagai mu’jizat terbesar bagi kaum muslimin bukan merupakan kitab Suci yang dibaca saat waktu-waktu tertentu saja, tapib al-qur’an dijadikan sebagai sesuatu yang ditadaburi, difahami dan dilaksanakan sebagaimana tuntunan syar’I. fonemena yang terjadi saat ini, sebagaian kaum muslimin membaca al-qur’an hanya pada saat-saat tertentu atau hanya ketika ada musibah yang menimpa nya saja, bahkan ketika bulan Ramadan mereka berlomba-lomba mengkhatamkannya, namun setelahnya mereka meninggalkannya begitu saja, bahkan enggan untuk membukanya kembali.
Di dalam surat At-tahrim ayat 6 :
hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Di
dalam ayat ini Allah SWT menyeru kepada orang-orang beriman dan bukan kepada
orang-orang yang hanya mengaku saja sebagai umat islam, apalagi orang kafir, di
dalam ayat ini Allah SWT memulai menyeru mereka dengan “ ya ayyuhalladzi
na amanu”, yang di dalamnya terdapat 2 kemungkinan, kemungkinan pertama
adanya perintah dan kemungkinan ke 2 akan adanya larangan dari Allah SWT. Maka
di ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang beriman agar senantiasa
menjaga keluarganya dari api neraka, yag di dalamnya terdapat malaikat yang
keras yang tidak mengenal rasa kasihan atau iba kepada penghuni neraka.
Ayat
ini sekaligus sebagi intopeksi kepada diri kita , yang terkadang sibuk dengan
urusan orang lain namun lupa terhadap diri dan keluarga kita sendiri, lupa
bahwa kewajiban yang pertama dilakukan adalah menjaga diri dan keluarga dahulu setelah itu baru ke orang
lain. Karena membentengi diri dan keluarga dari api neraka adalah perkara utama yang wajib dilaksanakan
oleh seseorang yang mengaku dirinya beriman kepada Allah.
Sebagaimana
diriwayatkan dalam sebuah hadist “ Ketika hari kiamat Allah SWT memanggil Nabi
Adam seraya Allah berfirman “Ya Adam utuslah dari anak cucumu menuju api
neraka, lalu adam berkata “berapa yang harus aku utus ya Allah, “ kemudian
Allah berfirman “dari 100 orang kau utus
99 orang”. Di hadis ini jelas dinyatakan bahwa dari 100 orang hanya 1 orang
yang akan masuk kedalah surga.
Perkara
surga dan neraka dalam kehidupan ini merupakan hal yang menjadi polemik setiap
anak cucu adam, tak jarang orang tua memahami pendidikan diri dan keluarga
hanya sebatas kepada urusan dunia tanpa menghiraukan perkara akhirat yang lebih
menjanjikan keabadian di alam setelah kematian nanti, orang tua lebih cenderung
mendidik anak dan keluarga sebatas dunia tanpa mengenalkan akhirat, bahkan
orang tua lebih bangga ketika anaknya berprestasi dalam urusan dunia ketimbang
urusan akhirat.
Maka
dari itu menjada diri dan keluarga harus dilakukan sesegara mungkin agar kita terhindar dari panasnya
neraka, semoga Allah SWT senantiasa menjadikan kita hambanya yang beriman dan
mampu menjaga diri dan keluarga kita dari api neraka
0 Comments:
Posting Komentar
Biasakan berkomentar dengan ilmu bukan dengan hawa nafsu