setiap perbuatan baik akan diganjar oleh Allah dengan pahala melimpah, hal tersebut tentunya harus dibarengi dengan Syarat-syarat sebagaimana disebutkan yaitu dilakukan dengan keikhlasan kepada Allah dan dicontohkan oleh nabi Muhammad saw. salah satu dari sekian banyak amal baik atau amal sholeh yang digambarkan di dalam hadis dan al-qur'an adalah bersedekah , ya bersedekah, Allah Berfirman :
لَن تَنَالُوا۟ ٱلْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا۟ مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَىْءٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ
"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum
kamu menafkahkan (sebagian harta) yang kamu cintai. Dan apa saja yang
kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (QS. Ali Imron:
92)
bersedekah memiliki keutamaan yang luar biasa, salah satunya dapat menolong seseorang terhindah dari siksa kubur, namun sebagaian dari kita banyak yang terfokus bahwa sedekah hanya dikhususkan kepada harta saja, padahal sebenarnya sedekah dapat dilakukan dengan apa saja sesuai kemampuan seseorang di dalam melakoninya, berikut beberapa sedekah yang dapat dilakukan tanpa menggunakan harta :
1. Menyediakan hidangan berbuka
Tak perlu menyiapkan sejumlah uang, menyiapkan hidangan berbuka bagi orang yang tengah berpuasa, juga termasuk pahala yang amat besar, lho, Sahabat umma!
Dengan begitu dapat memperoleh pahala orang yang telah berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala bagi yang berpuasa.
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192, dari Zaid bin Khalid Al-Juhani. At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).2. Membantu orang yang kesulitan
Rasulullah SAW bersabda: "Setiap ruas tulang manusia wajib bersedekah setiap hari, di mana matahari terbit".
Beliau melanjutkan, "Berlaku adil antara dua orang adalah sedekah, membantu seseorang (yang kesulitan menaikkan barang) pada hewan tunggangannya, lalu ia membantu menaikkannya ke atas punggung hewan tunggangannya atau mengangkatkan barang-barangnya adalah sedekah."
Sahabat umma juga bisa turut membantu menyiapkan makanan sahur bagi mereka yang benar membutuhkan. Terutama bagi orang-orang seperti anak kos, perantau, atau orang yang jauh dari keluarganya agak kesulitan untuk mendapatkan makanan sahur.
3. Menyampaikan ilmu
Setiap muslim adalah da’i, selemah-lemahnya adalah menjadi da’i bagi dirinya sendiri.
Untuk menyampaikan kebaikan tidak harus menunggu menjadi sempurna, dan Ramadan menjadi momen yang sangat tepat bagi seseorang yang ingin belajar memperbaiki diri untuk berbagi ilmu kepada sesama.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amru bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sampaikan dariku sekalipun satu ayat. (HR Bukhari No 3202)
4. Mengajarkan Alquran dan mengajak orang untuk tadarus bersama
Menjadi
shaleh saja kadang tidak cukup. Perlu mengajak orang-orang sekitar juga
untuk dapat menjadi hamba-Nya yang lebih bermanfaat.
Mengajarkan Alquran dapat menjadi lahan pahala juga. Mengajarkan anak-anak atau orang dewasa untuk belajar tajwid misalnya.
Dari Utsman bin ‘Affan ia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang yang paling utama di antara kalian adalah seorang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari No 4640)
5. Tersenyum manis dan menciptakan kebahagiaan bagi orang sekitar
Rasulullah menyebutkan bentuk sedekah yang lain seperti membaca tahmid, tasbih, tahlil, menyuruh kebaikan, mencegah kemungkaran, dan berhubungan badan dengan pasangan yang halal. Bahkan ada sedekah yang sangat mudah untuk kita lakukan, tanpa perlu banyak mengeluarkan tenaga. Kita hanya perlu menarik bibir ke samping sedikit sehingga tercipta senyum yang manis. Rasulullah bersabda,
تبسمك في وجه اخيك لك صدقة
“Senyummu terhadap wajah saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi)
Di Nukil dari : ( https://umma.id/post/5-bentuk-sedekah-selain-harta ....)
0 Comments:
Posting Komentar
Biasakan berkomentar dengan ilmu bukan dengan hawa nafsu