Semua manusia mengharapkan penghidupan yang lebih baik dan lebih menjanjikan untuk masa depannya, maka tak heran jika setiap manusia saling berlomba-lomba mencari nafkah dengan berbagai jalan dan upaya, adanya yang dilakukan dengan cara yang baik maupun yang tidak baik dan semua tergantung persepsi manusianya dalam menilai usaha yang dia jalankan.
akan tetapi dibalik itu semua terkadang ada beberapa pemahaman masyarakat muslim, yang terlihat baik dan religi namun justru dia terjebak dengan kuabangan kemaksiatan kepada Allah, bahkan cenderung bersifat duniawi semata, sedangkan kebaikan yang dia usahakan selama ini hanya menjadi pemanis akhlaq secara lahiriyah tidak dengan batiniyahnya.
Jika kita mau berkaca dan mengintrospeksi diri kita, sebenarnya banyak ibadah wajib dan sunnah yang tak kita sadiri terafiliasi dengan Riya dan wahn (cinta dunia) sedangkan nilai zuhud dalam ruhul ibadahnya sudah lama terabaikan. mari luruskan niat dan bulatkan tekad karena akhirat semata.
Banyak dari muslimin dan saudara-saudara kita yang melaksanakan sholat dhuha " Contohnya", namun memiliki niat agar dilancarkan rezekinya, disukseskan usahanya, dinaikkan karirnya dan di dekatkan jodohnya, ketahuilah, bahwa niatan awal kita sebelum melaksanakan ibadah menjadi tolak ukur legalisasi sebuah ibadah, jika pada awalnya, sebelum melaksanakan ibadah adalah karena urusan duniawi maka hanya itu yang didapat tanpa nilai pahala tersemat padanya, hal ini sebagaimana disampaikan Rosulullah dalam sebuah hadistnya :
Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]
jadi ketika ibadah yang dilaksanan diawali dengan niat dunyawi maka dunia itu saja yang akan kita dapatkan tanpa mendapatkan apa yang semestinya dari Allah berupapahala.
maka luruskan niat dalam melaksanakan ibadah, ketahuilah bahwa karir, jodoh dan usahamu terhalang karena dosa-dosamu kepada Allah, semuanya tertutup oleh kabut kemaksiatan mu kepada Allah, Rosulullah mengajarkan kepada kita ketika selesai melaksanakan sholat dhuha ;
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat Dhuha, beliau mengucapkan,
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ
“ALLOHUMMAGHFIR-LII WA TUB ‘ALAYYA, INNAKA ANTAT TAWWABUR ROHIIM (artinya: Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang) sampai beliau membacanya seratus kali.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 619. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih.)
lalu dimana doa meminta Rezeki dan di dekatkan dengan keberkahan yang seperti biasa dibaca selepas sholat dhuha ( Allahumma inna dhuha adhuha uka....) ,ketahuilah bahwa doa mu akan terkabul dan didekatkan dengan apa yang anda inginkan jika Allah ampuni dosa-dosa anda, rezeki,karir dan usaha anda sulit bukan karena yang lain tapi karena BANYAKNYA DOSA YANG BERTUMPUK DALAM JIWA DAN BATIN ANDA, banyak beristigfar adalah solusi jitu untuk mengatasinya.
rubah niat dan doamu, karena banyak beristigfar akan membuka pintu rahmat dan kasih sayang Allah kepada hambaNya. Selamat melaksanakan ibadah dengan Niat akhirat
0 Comments:
Posting Komentar
Biasakan berkomentar dengan ilmu bukan dengan hawa nafsu