Menerima ketentuan Allah dengan ikhlas merupakan salah satu sikap yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam hidup, kita sering dihadapkan dengan berbagai situasi yang tidak selalu sesuai dengan keinginan kita. Baik itu dalam hal rezeki, kesehatan, bahkan takdir yang menimpa kita, semua itu adalah ketentuan dari Allah SWT. Sikap ikhlas dalam menerima ketentuan ini tidak hanya menunjukkan kepasrahan, tetapi juga bukti iman dan keyakinan kita kepada Allah.
Berikut adalah beberapa dalil dari Al-Quran dan Hadis yang menunjukkan pentingnya menerima ketentuan Allah dengan ikhlas:
1. Allah Menentukan Segala Sesuatu
Allah adalah Maha Pengatur segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini, termasuk segala peristiwa dalam kehidupan manusia. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an, Surah Al-Hadid ayat 22:
> "Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. Al-Hadid: 22)
Ayat ini menunjukkan bahwa setiap ketentuan Allah, baik berupa musibah maupun hal-hal lainnya, sudah ditetapkan sebelumnya. Sebagai hamba, kita dianjurkan untuk menerima ketetapan ini dengan lapang dada, karena segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah.
2. Bersabar dalam Menghadapi Musibah
Kesabaran adalah salah satu cara untuk menerima ketentuan Allah dengan ikhlas. Dalam Al-Quran, Allah menjanjikan pahala besar bagi orang-orang yang bersabar atas ketentuan-Nya, termasuk ketika menghadapi musibah. Surah Al-Baqarah ayat 155-156 menyatakan:
> "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un’." (QS. Al-Baqarah: 155-156)
Orang-orang yang mengatakan, “Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali,” menunjukkan sikap ikhlas dan kesadaran bahwa segala sesuatu adalah milik Allah, termasuk diri kita sendiri.
3. Tawakal kepada Allah
Sikap tawakal adalah bentuk kepasrahan kepada Allah setelah melakukan usaha. Tawakal juga merupakan bentuk penerimaan ikhlas terhadap hasil yang Allah berikan. Dalam Surah Ali Imran ayat 159, Allah berfirman:
> "Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya." (QS. Ali Imran: 159)
Orang yang bertawakal menerima apapun hasilnya dengan ikhlas, karena percaya bahwa Allah mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
4. Ikhlas dalam Setiap Ketentuan Allah
Keikhlasan menjadi salah satu kunci dalam menerima takdir Allah. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis:
> “Sungguh menakjubkan urusan orang yang beriman. Sesungguhnya seluruh urusannya adalah baik baginya. Jika mendapatkan kebaikan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan jika ditimpa kesulitan, ia bersabar, maka itu baik baginya.” (HR. Muslim)
Hadis ini mengajarkan bahwa seorang mukmin yang ikhlas akan merasa tenang dalam menghadapi semua ketetapan Allah, baik itu kebaikan maupun kesulitan.
5. Allah Lebih Mengetahui yang Terbaik untuk Hamba-Nya
Dalam Surah Al-Baqarah ayat 216, Allah menegaskan bahwa apa yang kita anggap baik belum tentu baik bagi kita, dan apa yang kita anggap buruk bisa jadi justru membawa kebaikan:
> "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal itu amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216)
Ayat ini mengajarkan kita untuk menerima segala ketentuan Allah dengan ikhlas, karena Dia lebih mengetahui apa yang terbaik.
Penutup
Menerima ketentuan Allah dengan ikhlas adalah cermin dari keimanan yang kuat. Sikap ini menumbuhkan ketenangan, karena kita meyakini bahwa setiap hal yang terjadi adalah atas kehendak Allah dan membawa hikmah. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus berusaha sebaik mungkin, kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah dan menerima dengan ikhlas apa pun yang terjadi. Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu ikhlas menerima ketentuan Allah dan mendapatkan kebahagiaan serta keberkahan dalam hidup.
0 Comments:
Posting Komentar
Biasakan berkomentar dengan ilmu bukan dengan hawa nafsu