Rabu, 07 Oktober 2020

     اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (Al-‘Ankabuut: 62)


Tidak ada rezeki yang tertukar,  tidak ada rezeki yang melebihi apa yang sudah digariskan Allah bahkan sebaliknya tidak ada pula rezeki yang dikurangi, semua sudah memiliki takaran masing-masing, jangan pernah mengeluh dengan apa yang didapat hari ini,  dan jangan merasa diri kita terhinakan dengan sedikitnya rezeki yang diperoleh, karena semua itu akan menjauhkan diri manusia dari rasa syukur kepada Allah, hal ini sebagaimana  difirmankan Allah di dalam surat al-Fajr :

فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ . وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ . كَلَّا بَلْ لَا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَ

“Maka, adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu memuliakannya, dan memberinya kesenangan, maka ia berkata, ‘Tuhanku telah memuliakanku’. Dan apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka ia berkata, ‘Tuhanku menghinaku’. Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim.” (QS. Al-Fajr: 15-17)

ayat di atas memberikan gambaran bagaimana manusia menyikapi  apa yang sudah Allah berikan kepada hambanya, mengeluh merupakan tonggak awal terjadinya kufur nikmat pada jiwa seorang manuia, yang akan berimbas kepada iri, dengki dan ketidakpuasan kepada apa yang diperolehnya, yang ujung-ujungnya menghalalkan segala cara untuk memuaskan apa yang dianggapnya kurang.

        Dengan demikian  tidak ada jalan dengan penyakit ini kecuali  banyak beristigfar dan banyak bermuhasabah diri dengan merenungi apa yang sudah Allah berikan kepada kita, pandanglah kebawah untuk urusan dunia, karena itu akan menyadarkan diri, melunturkan kesombongan dan menentramkan hati,  masih banyak dibawah kita yang tidak diberikan nikmat sebaik kita hari ini, sedangkan untuk urusan akhirat cobalah pandang keatas, karena ibadah yang kita lakukan belumlah sebaik yang mereka lakukan sehingga memacu kita untuk senantiasa meningkatkan kwalitas ibadah kita kepada Allah, yakin kan dalam hati bahwa apa yang kita peroleh hari ini  adalah ukuran terbaik yang Allah tetapkan untuk kita, Rezeki tidak akan dikurangi atau dilebihkan karena Allah lebih tau APA YANG KITA BUTUHKAN DARI PADA  APA YANG KITA PINTA  





0 Comments:

Posting Komentar

Biasakan berkomentar dengan ilmu bukan dengan hawa nafsu

dapatkan update data terbaru di aplikasi

dapatkan update data terbaru di aplikasi
scan kode QR dan install di hp android

Keutamaan basmalah.... Bacalah

Yayasan Mabsuth Islam Mandiri

Yayasan Mabsuth Islam Mandiri

Al-Mabsuth

Categories


Berita Islam Hari Ini

Teknologi

Serba Serbi

Politik

Keluh Kesah Nabi Zakaria

Lahdhoh

HayyaAlasSholah

HayyaAlasSholah

Jadwal Shalat


jadwal-sholat

sekilas

Ustdz Bilal Bajri

Ustadz Fuad Baswedan

Rahasia dibalik Istigfar

Ustad Zulfi Askar

(Allah Yarham) Ust Lutfi YusufDegel

Ustad Azhar Seff

Dhoef

Flag Counter

Usaha dan kreasi

AHLAN WASAHLAN

AHLAN WASAHLAN

Popular Posts

Gisoh wa Rahat