خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ
يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ
أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ.”
“Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari
Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga
dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi
kecuali pada hari Jum’at.”[1]
Al-hamdulillahwasyukurillah hari ini Allah masih megikat kita dalama gamanya yang qoyyim, masih
mempersatukan kita dalam iman dan Islam,
karena kebutuhan terbesar seorang hamba
di dunia ini adalah selalu ditetapkan berada di dalam hidayahNya, dengan
hidayah seseorang akan terjaga dari kekufuran kepada rabb.
Banyak manusia yang tergelincir kedalam kubangan lumpur
kemaksiatan kepada Allah kubangan kekufuran kepada Allah karena jauhnya mereka
dari hidayah Allah, hidayah merupakan bagian terbesar dalam keimanan seorang
muslim. Tidak ada yang bisa menjamin hidayah seseorang, tidak ada yang dapat
menjaga hidayah pada dirinya selain Allah Subhanahu wata ala, oleh karena itu
kita disunnahkan untu kselalu membaca doa :
يامقلب القلوب ثبت قلبي على دينك
Allah subhanahu watala Sebagai pemegang hati hambanya, memiliki hak mutlak terhadap makhluq karena keadilannya, Rabb yang tiada illah kecua Allah, yang pantas untuk disembah dan diibadahi tanpa sekutu padaNya, Salawat dan salam kita haturkan kepada junjungan nabi besar Kita Muhammad sallahu alaihi wasalam, yang berkat ajaran dan agama yang dibawanya kita masih bisa merasakan begitu indahnya beraqidah yang benar, beribadah yang baik yang dapat menyelaraskan antara hati dan qodrat insani, agama fitrah bagi manusia yang hanya mengakui satu Tuhan di alam semesta ini, agama yang senantiasa mengajarkan kepada amar a’ruf nahi mungkar.
Tidak ada nabi setelah Muhammad sallahu alaihi wasaalam,
karena belaiulah nabi akhir zaman yang sudah digariskan taqdirnya bagi alam ini,
yang sudah terpercaya akhlaqnya bagi muslimin maupun kafirin sehingga beliau layak
mendapatkan gelar al-amin, manusia sempurna yang memiliki akhlaq terpercaya, menjadi suritauladan yang sudah mendapatkan
legalitas dari Rabbul’alamin.
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.” [QS. Al-Ahzaab: 21].
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ
خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan
sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. [Q.S. Al-Qalam: 4].
(Kamu yang dimaksud pada ayat ini adalah Rasulullah SAW).
Hari jum’at merupakan hari yang dimuliakan
oleh Allah , di dalam hadist nabi
sallahu ‘alaihi wasalam bersabda :
خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ
عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ
الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ
الْجُمُعَةِ.”
“Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah
hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam
Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan
terjadi kecuali pada hari Jum’at.”[1]
Kemulian hari jum’at ini banyak
diselewengkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab, sehingga menjadikan hari
jum’at sebagai hari yang penuh kehawatiran, penuh dengan mistis dan penuh
dengan tahayul-tahayul yang berkembang dalam masyarakat, banyak
larangan-larangan yang dinisbatkan kepada hari ini yang tidak sesuai dengan
syariah yang benar, pemikiran ini
akhirnya berkembang subur dalam masyarakat sehingga penyakit TBC, ( Tahayul,
Bid’ah dan Churofat) menjadi bagian lain dalam syariat islam, padahal sudah
jelas di dalam al-qur’an telah disebutkan bahwa :
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا “…
Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu
agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam
sebagai agama bagimu …” [Al-Maa-idah: 3]
Kesempurnaan agama
islam itu tidak butuh disempurnakan dengan tahayul dan bid’ah serta khurofat
yang tidak ada landasan dalilnya dari qur’an dan sunnah serta aqwalul shohabah
wa ulama, oleh karenanya hilangkan tahayul dan imej negative dari malam
jum’at,karena sebenarnya di hari jum’at ini banyak pahala dan kemuliaan yang
Allah berikan kepada kita, sehingga tidak alasan bagi kita untuk menjadikan
hari jum’at sebagai malampenuh ke angkeran, diantara kemuliaan hari jumat
adalah :
1.
Kewajiban Shalat Jumat
Kewajiban
shalat Jumat paling ditekankan karena padanya terdapat beberapa keutamaan, seperti
silaturahmi,doa,dzikir dan lain-lain,sakin mulianya melaksanakan shalat jum’at
Nabi Muhammmad sallahu alaihi wasalam bersabda :
مَنْ تَرَكَ ثَلَاثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا
بِهَا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِهِ
“Barangsiapa
yang meninggalkan shalat jum’at tiga kali karena meremehkannya, maka Allah akan
kunci hatinya” (HR. Abu Daud no.1052, dishahihkan Al Albani
dalam Shahih Abu Daud).
2. Waktu Mustajab Untuk Berdo’a
Dari Abu
Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam
bersabda,
فِيهِ
سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ يُصَلِّى يَسْأَلُ اللَّهَ
شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ
"Pada Hari itu terdapat satu waktu yang tidaklah
seorang hamba muslim salat berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada
saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya." Lalu Beliau mengisyaratkan
dengan tangannya, -yang kami pahami- untuk menunjukkan masanya yang tidak lama
(sangat singkat)." (HR. Al-Bukhari No. 893 dan Muslim No. 852)
Ibnul Qayyim
berkata setelah menyebutkan adanya perselisihan tentang penentuan spesifikasi
waktu ini, “Pendapat-pendapat yang paling rajih (kuat) adalah dua pendapat yang
keduanya terkandung di dalam sebuah hadits yang tsabit (shahih). Yaitu,
pendapat pertama, bahwasanya (waktu ijabah) mulai dari duduknya imam hingga
ditunaikannya salat, sebagaimana dalam hadits Ibnu Umar bahwasanya Nabi
Shallallahu alaihi wa Salam bersabda,
“(waktu
ijabah tersebut) yaitu di antara duduknya imam sampai ditunaikannya salat.” (HR
Muslim).
Pendapat
kedua, yaitu setelah waktu Ashar. Dan ini adalah dua pendapat yang paling kuat.
(Zaadul Maad I/389-390).
3.
Keutamaan
Membaca Surat Al-Kahfi pada Hari Jum’at
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ
أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al
Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.”
(HR. Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana
dalam Shohihul Jami’ no. 6471
4.
Hari
Jumat Adalah Hari Penghapus dosa
Dari Salman beliau berkata, Nabi Muhammad
Shallallahu alaihi wa Salam bersabda,
إِلاَّ غُفِرَ لهُ ما بَيْنَه
وبيْنَ الجُمُعَةِ الأخرَى » رواه البخاري……
”Tidaklah seorang
hamba mandi pada hari Jumat dan bersuci dengan sebaik-baik bersuci, lalu ia
meminyaki rambutnya atau berparfum dengan minyak wangi, kemudian ia keluar
(menunaikan shalat Jumat) dan tidak memisahkan antara dua orang (yang duduk),
kemudian ia melakukan shalat apa yang diwajibkan atasnya dan ia diam ketika
Imam berkhutbah, melainkan segala dosanya akan diampuni antara hari Jumat ini
dengan Jumat lainnya.” (HR Bukhari).
Namun kesadaran masyarakat mengenai ini sangatlah
rendah,sehingga masih kita dapatkan ketika sholat jum’at masih banyak diantara
kita yang masih sibuk dengan dunianya, sibuk dengan urusan pekerjaannya, dan
masih sibuk dengan keasikannya bermain games, bukan anak kecil, yang melakukan
ini, justru para mukallafina bisyari’ah, atau orang-orang yang sudah bisa
mempertanggung jawabkan hukum syariatanya, bagaimana akan mendapat ampunan dosa
sebagaimana disebutkan di dalam hadist apabila bila perkara yang dilakukan
ketika jum’at seperti ini, jangan jadikan ibadah jum’at anda sia-sia tanpa
pahala dari Allah sebagaimana dijanjikan di dalam hadist di atas
5. Keutamaan Shalawat pada Hari Jum’at
أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ
جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ،
فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً
كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah
shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan
padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah
yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi dalam Sunan Al
Kubro. Hadits ini hasan ligoirihi –yaitu hasan dilihat dari jalur lainnya-).
6.
Shodaqoh
Di Hari Jumat Lebih Utama Dibanding Hari Lainnya
Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata tentang keutamaan
hari Jum’at, “Bahwasanya sedekah di hari Jum’at dibandingkan semua hari
dalam sepekan seperti sedekah di bulan Ramadhan dibandingkan bulan-bulan
selainnya.”
وَلَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ وَلَمْ تَغْرُبْ
مِنْ يَوْمٍ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ اْلُجُمُعَةِ وَالصَّدَقَةُ فِيْهِ أَعْظَمُ
مِنْ سَائِرِ اْلاَيَّامِ.
Dan tidak ada matahari yang terbit dan terbenam pada suatu hari yang lebih utama dibanding hari Jumat. Bersedekan pada hari Jumat lebih besar pahalanya daripada semua hari lainnya.